BANDOENGMOOI – Menginjak usia ke 27 tahun komunitas budaya Bandoengmooi masih eksis kembangan kebudayaan dengan melakukan pewarisan budaya khususnya seni Longser – teater rakyat Jawa Barat dengan melakukan pelatihan pada generasi muda dan melakukan pertunjukan secara mandiri maupun memunuhi undangan dari komunitas atau instansi pemerintah dan swasta.
Pembina dan programmer Bandoengmooi, Hermana HMT mengatakan, komunitas ini berdiri tahun 1996 atas dasar kepedulian para palaku seni pada pemajuan kebudayaan di Jawa Barat, khususnya di kawasan Bandung Raya.
“Gerakan Kebuayaan YPK Tahun 1995-1996 menjadi spirit terlahirnya Bandoengmooi. Kami pelaku seni yang sepaham berpandangan bahwa perjuangan dalam upaya memulyakan dan memajukan seni perlu ada wadah bersama sebagai tempat berkomunikasi menuangkan gagasan, menciptakan karya seni, mempublis kegiatan budaya melalui pameran, pertunjukan, diskusi dan mejalin kerjasama dengan stakeholder yang konsen dibidang media dan budaya. Untuk itu tanggal 26 September 1996 kami sepakat membentuk Bandoengmooi,” ujarnya.
Menurutnya, ada dua tokoh penting dibalik berdirinya Bandoengmooi, yaitu Aendra Medita (pelaku teater dan jurnalis) dan Dody Rosadi (perupa).Namun seiring perjalanan waktu Aendra memilih berkarir di Jakarta sebagai jurnalis dan Dodi sibuk bekerja dipercetakan buku.
“Tahun 1999 pengelolaan dan kegiatan Bandoengmooi sepenuhnya ditangani saya. Walau demikian sampai saat ini Aendra masih tetap support Bandoengmooi di belakang layar,” katanya.
Ungkap Hermana, setelah beberapa kali gelar pameran seni rupa, diskusi dan pertunjukan teater hingga tahun 1998. Sejak tahun 1999 sampai sekarang kegiatan Bandoengmooi lebih fokos pada pelatihan dan pertunjukan teater.
“Walau garapan utamanya teater kami pun melakukan pelatihan tari dan musik tradisional Sunda sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari teater rakyat (Longser) yang kami kembangkan. Disisi lain kami juga kembangkan budaya Sunda lainnya dengan menciptakan Bangbarongan Munding Dongkol dalam bentuk seni kirab dan merekontruksi ritual pemulyaan air bersih, sehingga tercetuslah sebuah gagasan Kirab Budaya Ngarak Cai dan Ngalokat Cai Cimahi,” jelasnya.
Melihat banyak kominutas seni yang semula semarak meramaikan khazanah seni Longser pasca kelompok Longser Pancawarna tidak aktif lagi melakukan pertunjukan sepeninggal Ateng Japar, mulai meredup kembali. Tahun 2010 Bandongmooi mulai focus pada pelatihan dan pertunjukan seni Longser.
“Saya tinggalkan kelompok Longser Pancakaki yang kami rintis bersama dari tahun 2003 dengan para alumni ISBI Bandung dan focus di Bandoengmooi. Bersama beberapa pentolan-pentolan Longser Pancakaki yang juga sebelumnya sering terlibat pada garapan Bandoengmooi kami lakukan pewarisan seni Longser pada generasi muda dan Longser Bandoengmooi melakukan pertunjukan secara mandiri juga memenuhi undangan dari instansi pemerintah, swasta dan komunitas budaya,” paparnya.
Lanjut Hermana, juga alumni ISBI Bandung ini menyatakan bahwa Bandoengmooi tahun 2019 memilai membuka residensi bagi pelaku seni yang ingin mematangkan pengetahuan dan pengalamannya di bidang seni Longser.
“Kegiatan risidensi diantanya melakukan kerjasama dengan SMKN 10 Bandung sejak 2019, kemudian dilanjutkan paca pandemi covid 19 tahun 2022 dan 2023. Siswa-siswi SMKN 10 Bandung selama 3 bulan melakukan residensi, menginap dan melakukan proses kreatif di Bandoengmooi dengan output mampu menimba pengalaman, menciptakan sebuah karya bersama, melakukan pertunjukan dan mengkomunikasikanya pada masyarakat umum,” tandasnya.
Tahun depan residensi dirancang dalam upaya meningkatkan jumlah pelaku dan pelatih seni Longser. Komunitas Longser Bandenengmooi yang berada dibawah naungan Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi diharapkan bisa kerjasama dengan perguruan tinggi seperti ISBI Bandung atau komunitas budaya melalui residensi beberapa mahasiswa atau pelaku budaya bisa lebih mendalami tehnik dan konsep seni Longser yang disiapkan menjadi calon pelatih seni Longser dan didistribusikan sebagai pelatih ekstrakulikuler teater di SMA/SMK/MA. Adapun kegiatan residensi dipusatkan di bengkel kreatif Bandoengmooi Jl. Babakan Loa RT 02 RW 07 Kel. Pasirkaliki dan di Ciawitali RT 02 RW 09 Kel. Citeureup Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi.
“Sedangkan dalam waktu dekat ini, tanggal 14-15 Oktober 2023 Longser Bandongmooi sedang menyiapkan pertunjukan Longser berjudul Karajaan Beurit dengan sutradara muda Hafidz Permana, astrada Robby Gunawan, pengarah musik Selamat Oki Pratomo, pengarah tari Redja Hikmat Gumelar, pimpinan produksi Mochammad Fikri, dan didukung oleh siswa/siswi SMKN 10 Bandung. Pertunjukan Longser Kerajaan Beurit di gelar di Gedung Kesenian Rumintang Siang, Jl. Baranang Siang – Kosambi Bandung,” pungkasnya.